Ya, hanya demi sebuah handphone.Namun aneh. “Mas…” desahku sambil merasa bulu kudukku merinding. Bokep Rusia “ANJRIT“ umpatku dalam hati.Sebenarnya, jika kuperhatikan, kata-kata yang diucapkan mas Manto barusan sangat kurang ajar. Ogie yang sedari tadi melihat tingkah laku yang kamipun, nampaknya sudah tak mampu lagi menahan birahinya yang telah memuncak. Segera ia melepas seluruh kancing kemeja kerjanya.“EIIITTTSSS…Tapi…ada syaratnya…”
“Hah…? Benar-benar kampungan. Dengan tangan kasarnya, ia langsung mengelus telapak tanganku yang masih bertengger di payudaraku. Semua kegaduhan itu, tak lagi kami hiraukan. Masih berpakaian lengkap gitu?” ujar mas Manto. “Ayo Gie…buruan masukin kontolmu…sekarang giliranmu untuk bisa ngerasain gimana enaknya empotan memek biniku…” perintah mas Manto pada pramusaji mesum yang berdiri tepat dibelakang liang kewanitaanku,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,









