Aku sekali lagi berusaha untuk tampil biasa-biasa saja.“Wah, sepertinya sarapan pagi ini enak sekali. Bokep Family Di selangkanganku mas Tomy lagi asik dengan permainannya.Aku kaget, tapi mbak Sally segera menarikku, menciumku dengan ganasnya. kasihan mas Edy masih capek!” kata mbak Sally sambil melihat suaminya.“Ide yang baik. Sementara jemarinya keluar masuk di duburku, mas Edy mencium dan menjilat klitorisku dengan ganas. Bahkan dengan sekaligus tiga langkah. Aku terbawa oleh suasana. Sementara mas Tomy kelihatannya cuek aja. Dengan perlahan aku membuka pintu belang, membuka sepatu dan berjinjit masuk ke dalam. Di ruang yang sama mereka mengulangi lagi perbuatan mereka. Tiba-tiba suamiku memelukku, dan mencium tengkukku.“Maaf say, sekali lagi maaf…” Aku tidak bereaksi, sampai mbak Sally duduk di sampingku dan mulai mencium telingaku.Aku kaget, namun suamiku segera menyumbat mulutku dengan ciumannya. Aku kaget, karena tidak pernah berciuman dengan wanita, apalagi ini di depan suamiku sendiri.“Nikmati aja sayang, gunakan fantasi liarmu agar
