Segar. Film Porno “Pak Ricky, telepon dari Felly,” Indri, sekretarisku di interkom. Entah aku yang terlalu cerdik atau dia yang terlalu tolol. Sampai pagi. “OK, sambungkan..!” Entah mengapa lidahku sulit diajak kompromi kalau sudah soal Felly. Mungkin a quicky morning akan melupakan Felly. Kangen? Sampai jam 5 sore, waktu karibku menelpon aku malah buat janji dengannya untuk clubbing di Zanzibar. Rumah Felly?Belum habis keherananku, tiba-tiba ada ketukan di kaca jendelaku. Aku bukan remaja frustasi yang melarikan diri ke dalam alkohol. Akhirnya dapat ditebak. Malam itu begitu indah. Aku sudah beres-beres ketika interkom itu berbunyi lagi. Gosh, these girls are so easy. Dimasukkannya tangannya ke dalam celana dalamku, lalu ditariknya penisku, kemudian dikeluarkannya.Ia mulai menjilatinya dengan pelan-pelan, lalu mengulum-ngulumnya sambil mengocok-ngocoknya, dihisap-hisapnya sambil matanya menatap ke wajahku, aku sampai merem melek merasakan kenikmatannya.
