Sambil menonton TV, Mei Mei memainkan kembali kedua kakinya pada badan dan kepalaku sambil sekali-kali menendangku, tapi tidak keras.Kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 1 pagi dan badanku terasa capai dan lemas. Bokep Cina Belum sempat lama aku berpikir untuk menjawabnya, kedua kakinya diletakkan di muka dan mulutku.“Ayo jilat, bersihkan kakiku!” bentaknya.Kulakukan perintahnya dan terdengar desihan nikmat darinya. Tapi nanti kalau kamu aku ikat lagi, boleh ya aku ajak temanku, cewek kok. Kemudian ia kembali menghampiriku dan melepaskan lakban yang menyumpal mulutku dari tadi malam.“Selamat pagi, gimana kabarnya. Jadi jangan coba-coba untuk menghindar. Kamu mau ikut atau tetap disini saja?”. Karena aku tak kuat minuman alkohol, jadi kupesan coca-cola. Minggu depan kesini lagi ya tapi jangan malam.Kita mulainya dari Sabtu siang aja, kan jadi punya banyak waktu,” sapanya sambil memperlihatkan beberapa foto diriku dalam keadaan terikat.Belum sempat aku menjawab, Mei Mei lalu berkata sambil mengancam.“Kalau kamu nggak mau



















