Aku mengalah, toh masih banyak kesempatan. Bu Maya (sebut saja begitu) kawan sekerjanya yang telah berkeluarga ada di sampingnya. Bokep Montok “Mau minum susu..?”, tawarnya. “Entar dong..”, Aku bersih-bersih diri. Iseng mengantre, kuambil tangan Sari ke penisku yang masih belum “kusimpan”, Sari menggosoknya. Sari mempercepat lagi, sampai bunyi. Sari menyambut dengan permainan lidahnya. “Bu Maya cuma mau nebeng sampai halte”, kata Sari seolah mengetahui kekhawatiranku. entar ada orang”. Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. Okelah, nanti cari akal mencuri waktu. Lagi-lagi Sari menolak sambil sedikit ngambek. Bahkan Sari sudah “berani” meremas penisku walau dari luar. “Mau minum susu? “Mau minum susu? Aku mengalah, toh masih banyak kesempatan. Sari melepaskan ciuman, bangkit, memeriksa sekeliling. Ketika mulutnya mulai melakukan gerakan “hubungan kelamin”, perlahan aku mulai “naik”, rasa geli-geli di ujung sana semakin memuncak. Aturan perusahaan memang mengharuskan aku pakai dasi jika kerja di kantor
