Tak lama kemudian, cd ku dilorotkan sebatas lutut juga.“Mas, burungnya lumayan besar ya.. Bokep Mama Eh.., ngliat situs-situs yang kayak tadi dimana ya?” tanyanya agak malu-malu
“Ehhh.., yang mana ya mbak?” jawabku pura-pura bego
“Yang tadi itu lho, yang dikomputernya mas.”“Ohh.., ehh gak papa ya mbak? Tampak celana dalam warna hitam yang menutupi gundukan. “Gimana masss??? Lidahnya menjilati putingku…. “Disini aja ya..” dan aku mengangguk pelan.Kami berdua mulai browsing situs-situs xxx, dan aku merasa duduk makin merapat. Lembut banget, tangan kananku dengan gemas meremas-remas rambutnya yang pendek, rapi dan hemmmm…., sangat wangi. Pelan-pelan, batangnya mulai ambles kedalam memek. Kalau bisa lain kali kita ketemuan lagi…, aku percaya kamu kok” balasnya masih dengan nada manja. “Makasih mas, saya dipojok situ aja” dia lalu menuju bilik yang pojok, terus melepas sepatu dan duduk (bilik warnetnya lesehan semua). “Masss…, ayo masukin aja ya…, udah nggak tahan nih..” Dewi bersuara lirih.
