“Terus sayang, sebentar lagi…sebentar lagi.” Teriakku
“Nyammmm….pejuin Lia, pejuin Lia…Ahhhhhhhh….ssshhhhhh….teteknya mau peju.”
“Nih peju Ari nih Lia, nih peju Ariiii….Ahhhhhhhh” Dan akhirnya kubiarkan pertahananku bobol begitu saja. Gadis itu baik memakai kacamata atau tidak namun wajahnya memang cantik. Bokep Family Lidahnya menelusuri batang kemaluanku lalu naik lagi ke ujungnya dan kembali menelan penisku yang panjang, gemuk serta berdiameter lebar.Lama kelamaan aku merasa saatnya tiba untuk mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi terus kutahan, “Liaaaa…Ari mau keluar nih!” ujarku sedikit menggeram. tahu aja kamu” jawabku.Kedua matanya membuka perlahan dan bibirnya tersenyum, “Si Rina bilang ****** kamu gede banget, ternyata ia benar juga”Ups, baru kali ini aku dengar ia berbicara lugas seperti itu. Membuat lia menjerit, kepalanya menengadah, “Terus Riiii…Terusss… yang kenceng sayang, yang kenceng kontolin Lianyaaaa…aaaahhh.”Gila, kata-katanya semakin jorok, semakin liar dan kasar. Membuat lia menjerit, kepalanya menengadah, “Terus Riiii…Terusss… yang kenceng sayang, yang kenceng kontolin Lianyaaaa…aaaahhh.”Gila, kata-katanya semakin jorok, semakin liar
>