Di depan kedutaan Inggris aku parkirkan mobilku, bersama banyak mobil lainnya. Bokep Ojol Dengan lincah Mikha telah duduk di sampingku. Aku mengambil rokok dari saku depan kemejaku, menyalakannya. “Mau nyoba nggak?”. Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. “Aduh Mas Joe, udah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut saya udah kerasa agak negg nih, tapi nikmat., aduh…, barangmu gede banget sih Mas Joe…”
Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Anak ini badung juga. Di sana kami terdiam, mendengarkan ombak, begitu istilah Mikha tadi. Terpampanglah jelas tubuh telanjang gadis itu. “Mau nyoba nggak?”. Politik? Mikha tak sadar, dia memejamkan mata, menikmati asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Kurasakan betapa nikmat rasanya kemaluan Mikha, ternyata lubang kemaluan Mikha masih sempit, walaupun bukan lagi seorang perawan. Kuciumi daerah hitam itu.
