Entah berapa lama diusap-usap, aku menunggu dengan persasaan tegang. Bokep Colmek Jadi pemandanganku hanya remang-remang.Diraihnya kemaluanku lalu digenggamnya penisku yang sudah mengeras sempurna. Mak dan Mbah setelah selesai membereskan urusan rumah tangga mereka membuat masakan sederhana, lalu kami sarapan pagi. Aku memilih tidu di kasur empuk tempatnya mak dan mbah biasa tidur. Kami mandi telanjang bulat. Mungkin karena ukurannya tidak besar jadi buah dadanya tidak mengelendot turun. Mereka kelihatan tidak keberatan alias oke-oke saja. Meski kedua mereka sudah memasuki usia tua menurut ukuran kampung, tetapi tubuh bereka tidak bergelambir lemak, alias singset.Wajah mereka biasa-biasa saja tidak terlalu cantik, tetapi juga tidak jelek. Mungkin itu naluri yang menuntun semua gerakan. Remasan mak membuat penisku berkembang per lahan-lahan sampai akhirnya tegang mengeras kembali. Sensasi masuknya penisku perlahan-lahan ke vagina mbah terasa sangat nikmat. Aku berdiam sebentar sampai akhirnya penisku keluar dengan sendirinya dari lubang memek karena menyusut.
