Jadi budak sexmu pun… saya bahagia…”
“Huusssss…. Aku cinta sama kamu!” Aku menunduk dalam- dalam. Bokep Mama Masih aku rasakan. Aku mens semalam, dan sekarang semuanya jadi kotor. Selesai menyediakan mie di atas meja makan, aku terus ke kamar Kak Edo. Rasanya asin gurih, penis itu terasa lembut kenyal di mulutku. Bagaimana bisa baru pertama, kalau kemarin sudah sehebat itu?“Tdk pernah. Aku ambruk saking lelah dan nikmatnya, seluruh syarafku seperti kelebihan beban rasa.“Ke kamar mandi yuk.” kata Kak Edo.Aku mengangguk, tanpa mampu banyak bersuara. Masuk. Saya bukan makanan, tuan. Kak Edo duduk di sofa. Aku merintih, memohon agar penisnya dimasukkan kembali. Tubuhku terbaring. Malamnya, hujan lebat mengguyur Jakarta. Kegiatan menjilat dan menghisap itu membuatku seperti merangkak di atas ranjang. Vaginaku mencengkram penis itu sejadi-jadinya, sementara tuanku membenamkan lagi sekuat-kuatnya, sampai aku tertekan ke ranjang.Ia mengejang-ngejang, aku merasakan denyutan- denyutan kuat.
