Mulutku pun sibuk menciumi-kedua bukit kembarnya. Kebetulan mereka berdua tinggal di sebelah kamarku. Bokep Mama Pelan-pelan kumasukkan kepala penisku, kulihat Evi menggigit bibirnya ketika penisku masuk ke dalam vaginanya yang sempit. Akupun mencoba bangkit karena aku tak tahan melihat payudaranya yang putih. Penisku semakin tegang dan mulai basah. “Ah gak kok cuma kesemutan” jawabku sekenanya sambil melirik ke arahnya. Genggamannya makin kuat seiring gerakan tanganku di vaginanya yang sudah mulai basah. Matanya sesekali terpejam dan melirik nakal ke arahku sambil
mengulum penisku dengan cepatnya. “Ren, kamu nakal Ren” racaunya dan badannya pun menggeliat hebat, kocokannya pun pada penisku semakin cepat membuatku terengah-engah. Kucium payudaranya dan perlahan naik ke lehernya dan belakang telinganya. Masih dengan pakaian yang tadi, akupun keluar dan mengobrol dengan Evi dan sekali lagi aku cuma bisa
memandangnya.
