Tapi dari gerakan tubuhnya aku tahu, dia sangat terangsang. “Kasihan ya,…” senyumnya menunjuk ke “adikku”. Bokep Indo Live Jam 9 malam. Pasti basah, karena aku merasakannya dengan tanganku. Penisku tetap tegang luar biasa. Sensasinya benar-benar luar biasa. Kemudian mengelusnya. Aku sangat menghayati momen itu. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Kami berpandangan sebentar. Aku melirik sedikit ke arah dia. Tapi itu dulu.Hampa kadang terasa. Sisi samping kananku menempel pada bagian kiri tubuhnya. Tidurku pasti nyenyak malam ini. “adikku” tidur nyenyak sementara dia sendiri terpuaskan. Kemungkinan ada di pangkuan si bapak. Sekali dalam seumur hidup.Aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Eee, kurang ajar. Tapi kepepet sih, harus cari upa (“cari nasi”) di Jakarta.Tak lama kemudian bis itu datang juga.
>