Kuraih gagang telepon dan kutekan nomor kamarnya, 237. Bokep SMA “Anto,” kataku sambil kujabat tangannya.Aku berpikir, kalau saja dia tidak memerlukan pertolonganku, mungkin dia tidak akan mengajak berkenalan. Kulirik bayangan di kaca lemari. Ia hanya menunduk dan kamipun terus berjalan.Setelah makan gudeg, kami kembali ke hotel dan duduk di lobby. “Ada, nanti kita cari,” jawabku sambil menyusuri trotoar.Jalan sudah mulai lancar, kupegang tangan kanannya. “Di Jakarta tinggal di mana?” tanyaku lagi. Apalagi malam hari. Akh.. Badanku yang besar seolah-olah menenggelamkan badannya yang mungil. Mulutnya setengah terbuka sambil mendesis-desis. Sekilas kulihat jarum pendek sudah melewati angka sembilan.“Sorry.. Akh..,” Della merintihBibir kami saling bertautan dengan kuat. Saat aku merasakan hampir meledak aku melambatkan gerakanku dan mengatur nafasku sambil menghisap putingnya, ketika perasaan itu sedikit hilang aku mulai bergerak lagi.Tangannya meremas pundakku dan dengan liar bibirnya mencari bibirku.
