Lalu wanita itu menutup telponnya. Bokeb Nampaknya ada urusan penting yah? Ia tidak hanya bersandar dibahuku, tapi kali ini ia berbaring di atas kedua pahaku, sehingga aku mengeluselus pipi dan kelopak matanya yang terasa sedikit basah.Entah karena sedih atau bahagia, tapi yang jelas air mata itu terasa hangat. Masih banyak kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang bisa kita alami jika kita masih hidup. tanyaku. Alangkah nikmat dan bahagianya perasaanku malam itu. Untung aku masih bisa buat alasan yang bisa yakinkan dia kataku menceritakan kegiatan kami di rumah saat ia menelpon tadi.Kamu betulbetul bersifat ular dan masih licik seperti dulu. Kapan kamu berumah tangga dan apa memang kamu kurang harmonis? Setelah aku tiba dan menanyakan kamar Venti di Wisma itu, aku lalu diantar oleh salah seorang pelayan lakilaki Wisma itu. Tak lama setelah kuketahui bahwa kamu telah beristri, akupun frustrasi dan bergaul dengan banyak lelaki.
