“Ayo”, ajaknya lagi. XNXX Jepang Berangkat pada tanggal 13 siang dengan perlengkapan berkemah yang kubawa (tenda, kantong tidur, alat masak dan logistik untuk 2 hari). Aku juga hampir mencapai orgasme, pinggulku kugoyang-goyangkan kembali dengan cepat, Resti hanya pasrah dan aku mengerang keras ketika mencapai orgasme. Resti terkejut dan membuka matanya tapi lalu tersenyum.“Gak dingin kan?”, Tanyanya. Satu kaki kuangkat ke atas, aku memasukkan penisku dengan posisi duduk. Celana Resti kubuka sekaligus dengan CD-nya sebatas dengkul. “Ntar deh”.Sekilas aku melihat kain bali yang dipakai Resti tersingkap di air sehingga pahanya. Resti terkejut dan membuka matanya tapi lalu tersenyum.“Gak dingin kan?”, Tanyanya. Setiap aku menggoyangkan penisku, Resti simpati dengan menggoyangkan pantatnya di dalam udara. Pelan penisku kugoyang-goyangkan sebatas setengahnya yang baru masuk tadi. Kami saling berpagutan.Tanganku meremas payudaranya yang terbungkus sweater.
