Sambil mengguyur badanku dari timba langsung aku sedikit mencari celah-celah agar aku dapat melihat keindahan tubuhnya. Bokep Jilbab/Hijab dah Ibu” aku berkata tanpa pikir panjang. Tetapi bayang-bayang kemolekan wanita paruh baya itu masih mengganggu pikiranku.Mata ini rasanya sulit terpejam. untuk alas” Dia berkata kepadaku dengan nafas tersengal. eh jangan ngintip lho” Katanya sambil bercanda. “Belum Dod.. af Bu Anis, nggak sengaja” Aku berkata. sudah gila ya..” Dia berkata.Belum sempat aku menjawab pertanyaannya dia kembali menyahut. Aku kembali duduk sambil melihat dia melepaskan roknya. kesempatan datang akhirnya aku menimba untuknya lagi dan aku tuangkan ke saluran mengalirkan ke dalam bak yang ada di dalamnnya. Aku menjadi agak tidak enak untuk berlama-lama di dekat mereka.Setelah minta ijin aku berjalan menjauh dari mereka. “Belum ngantuk Bu?” aku memulai pembicaraan sambil duduk berhadapan dengannya. Bu Anis mengerang menahan kenikmatan yang melanda dirinya. Aku bisa melihat dari ujung matanya dia melirik pada selangkanganku




















