oohh.. Bokep Crot Bukan, sekarang Sinta sangat jauh berbeda dengan yang kutemui 2 tahun lalu. Dengan ukuran yang cuman segitu, gue jadi minder ngedeketin cewe. “Akkhh.. Viitt teruuss.. terruuss.. oouuhh..”
“Masih sakit Sin?”
“Ngga.., sekarang malah jadi enak.., terus Vit, jangan berhenti..”
“Goyangin pantatnya Sin”
Sinta menurut dan menggoyangkan pantatnya. Ngga tau berapa lama kemudian, gue terbangun, dan sempet kaget juga ternyata Sinta tidur di sebelah gue, dengan posisi miring, gue cuek aja, dan ngeloyor keluar mau ambil minum, pas gue balik ke kamar, posisi Sinta udah berubah menjadi telentang, dan mau tak mau gue melihat pemandangan yang mengasyikkan itu, dua buah gunung kembar yang menjulang, dan kakinya sedikit menekuk ke samping, sehingga CD pink-nya yang bergambar bunga-bunga terlihat jelas.Batang kejantananku mulai mengeras, dan darahku rasanya sudah naik ke ubun-ubun, sialan, ni anak bener-bener bikin napsu, serta merta gue deketin dengan hati-hati dan kuusahakan supaya nggak ngagetin dia, pelan pelan gue buka
