Betul saja tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil, aku segera keluar membukakan pintu garasi.“Selamat malam Om,” sapaku.Ayah Mei hanya tersenyum dan masuk ke rumah. Segera kutundukkan kepala Mei sambil kubisikkan,“Isep dong!” Mei pun mengangguk dan mulut mungil itu telah bermain dengan kemaluanku.Dijilatinya dari kepala sampai batang dan sesekali dimasukkannya batang itu ke mulutnya sambil kurasakan hisapan hangatnya. Bokep echhh… blessss…” akhirnya berhasil juga batang wasiat itu masuk, terus kugerakkan keluar masuk.Kulihat Mei terbujur sambil matanya yang terpejam merasakan nikmatnya suasana.“Terus… terus… Jim, perlahan-lahan biar nikmat.” Aku terus tanpa peduli memacu kemaluanku sampai akhirnya… “Achhh….” keluarlah air mani dari kemaluanku dan Mei pun menggelinjang menahan air nikmat yang keluar dari kemaluannya.Kami terkulai lemas, kulihat Mei tersenyum sambil berbisik,“Mau lagi dong!” Aku pun semakin tertantang, kutarik kepala Mei dan sedikit kutundukkan, Mei pun mengerti.Segera mulut mungil itu bermain di kemaluanku menjilati sampai bersih air maniku.




















