“Yuk.., Mas.., turun”. Tangan Sari kuraih kuletakkan di selangkanganku, lalu tanganku kembali ke susu segarnya. Bokep Barat Engga.., ah. Aku diminta ikut belanja karena maksudnya memang itu. “Mau makan jagung?”, tanyanya. Entah kenapa Sari mau saja kuganggu. Aku yang makin penasaran ingin menidurinya. Tapi, peristiwa ini harusnya tak seorangpun boleh tahu. Sampai di perempatan aku harus ambil keputusan mau ke mana? Sementara ujung telunjukku memencet clitorisnya. Aku coba menawar jamnya agak malam saja. Sedang mens, mau ngantar adik, ditunggu mamanya. Daging bulat yang ‘mengkal’. “Uh, pegel mulut saya..”. Rupanya Sari berpikiran sama. Hanya, kemungkinan ketemu kecil, sebab proyekku di kantor itu telah selesai. Si “Joni” mana mau mengerti lain kali. Singkatnya, Sari bersedia kuajak “jalan-jalan” setelah jam kerjanya, pukul 5 sore.
