Perlahan-lahan beliau mendekatiku dan langsung meremas remas buah dadaku yang sudah terbuka bebas.Entah kenapa usapan Pak Beni terasa begitu nyata, laksana bukan dalam mimpi. Bokeb Namun sia-sia saja. Ssstt, enak Pak! Seolah tak mau berhenti dari permainan itu. Aku kalah cepat dengan Pak Beni.Langsung dengan cepat, Pak Beni Menangkapku dari belakang dan menghimpitkan tubuhku ke arah dinding. Jadi lebih baik anda turuti saja keinginanku! Dihadapanku ternyata benar-benar terdapat sosok Pak Beni yang mendekap tubuhku.Pak Beni! Bapak memang benar-benar hebat. Pak Beni tidak memperdulikan ucapanku.Justru ia menyibakkan rumput-rumput binal yang merintangi pintu goa memekku. Ayolah. Perlahan-lahan Pak Beni menjulurkan lidahnya dan menyapu permukaan klitorisku.Terasa kasar, memang. Bapak benar, barangkali lebih baik saya menuruti bapak dari awal tadi.
