Tapi ia menepis tanganku. Bokep Arab Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Hisap Thomasoooooooooooo!”Aku tak tahu apakah rintihan Bu Tiara bisa terdengar dari luar ruang kerjanya. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Kedua bibirku kubenamkan sedalem-dalemnya agar bisa langsung menghisap dari bibir kemaluannya yg mungil.“Thomaso! Aku hanya peduli dgn lendir yg bisa kuhisap serta kutelan. Kasertag-kasertag ia memekik sambil menjambak rambutku.“Ooh, ooh, Thomas! Sayu. “Hmm.. Mengelus-elus pergelangan kakinya.Kakinya mulus tanpa cacat. Thomas! Apakah dugaanku salah?” Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yg tiba-tiba berdebar.“Thomas, salahkah dugaanku?”“Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Ia berusaha manahan tawanya.“Serta aku yg menentukan di bagian mana saja yg harus kamu cium, OK?”“Deal, my lady!”“I like it!” kata Bu Tiara sambil bangkit dari sofa.Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yg besar.




















