Aq tersetrum. Kali ini dengan telapak tangan. Bokep Tante Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya. Kaki kusandarkan di tembok yg membuat ia bebas berlama-lama membersihkan bagian belakang pahaku. Aq tiduran sambil baca majalah yg tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Sudah 3 tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. Aq tersetrum. Aq langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomor-nomornya. Tetapi aq masih betah di dalam angkot ini. Anggap saja tiap-tiap baju sama dengan jumlah kancing bajuku: Tujuh. Aq berhasil.“Ini..,” kutunjuk pangkal pahaku.“Besok saja Sayang..!” ujarnya.Ia hanya mengelus tanpa tenaga. “Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh.”
Ia berdiri. Jangan di sini..!” katanya.Kini ia tdk malu-malu lagi menyelinapkan jemarinya ke dalam celana dalamku. Ah bodoh. Aq menggelepar.“Sst..! Namun, tiba-tiba keberanianku hilang.




















