Aq tdk dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Aq masih mematung. XNXX Jepang Ia menyentuhnya. Lalu ia memijat lutut. Ia tdk membalas tapi lebih ramah. Aq menurut saja. Aq bisa dapatkan ia, wanita setengah baya yg meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan. Pijitan turun ke perut. Ah bodoh. Padahal, wajah wanita setengah baya yg di lehernya ada keringat sudah terbayang. Atau mau gunting? Matanya dikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain di belakang angkot. Ah sialan. Aq menurut saja. Aq tdk berpakaian kini. Tdk lama wanita itu mengetuk langitlangit mobil. Lha wong Mbak Iin menutupi wajahnya begitu. Keras sekali. Ciut. Ciut. Tapi kakiku saja yg seperti memagari tubuhnya. Atau kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Aq harus, harus, harus..! Mobil bergerak pelan, aq masih melihat ke arahnya, untuk memastikan ke mana arah wanita yg berkeringat di lehernya itu.
