“Hhh..” Nia memegang batang kemaluanku dan menaruhnya di.. XNXX Bokep “Ahh.. Sampai di sini aku terdiam, memandangnya tanpa berkedip, lalu kami berdua tertawa terbahak-bahak, antara sedih, kerinduan, dan kasih sayang tulus seorang teman sejati.Masih kuingat, sebelum kuturunkan kembali ia di Gramedia (karena Dita akan menjemputnya seperempat jam lagi), Nia sempat mencium pipiku dan meremas kemaluanku dari balik celanaku, tersenyum memandangku dan berkata, “Ray, kita akan bersahabat selamanya..” aku hanya bisa tersenyum saat itu, semua gejolak nafsuku hilang berganti perasaan menyesal, sayang, dan haru yang berkecamuk di hatiku. “Nih..” ujarku saat mengecup bibirnya dan dadanya. Akh, hahahahahahaha.. gimana sih.. pikirku saat itu. “Coba kalau begini.”
“Ahhkk..”
Kurasakan bibirnya yang menempel di dadaku. as you wish.. Kuhisap putingnya, menyaksikan pori-porinya yang membuka saat kujilati kulit dadanya. Kamu mau menyuruhku minta maaf ya?”
“Bukan gitu, Ray..”
“Ya sudah deh, aku ngantuk.”Kuletakkan gagang telepon tanpa menunggu sahutan suara di seberang.




















