cepat lagi.. “Pacaran asyik ya Mas?” tanyanya sambil memandangiku dan mempererat genggaman ke lenganku. Bokep stw Tanpa terasa bis sudah memasuki terminal Blok M, berarti kantorku sudah terlewatkan. Kini erangannya semakin sering dan keras. Aku baru sekali ini ngrasain begini,” katanya terus terang. Kuulangi gerakan jilat leher dan pangkal kuping kirinya, persis yang kulakukan tadi. Mungkin ia tahu kalau aku terpesona dengan gunung gemburnya. Posisi ini kami hentikan atas inisiatifku, karena aku tidak terbiasa ciuman lama seperti ini tanpa dilepas sekalipun. Adegan ronde ketiga ini kuulangi sekali lagi. “Mas.. Tiba-tiba ia menoleh ke arahku sambil melirik jam tangannya. Dengan memejamkan mata, “Mas.. Saya dari Cikampek, habis bermalam di rumah orang tua dan mau pulang ke Pondok Indah,” jawabnya.




















