Tapi aku juga menyayangi Eki, bahkan seperti anakku sendiri. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.“Aduuuh, Ndun.. Bokep Hot Sekuat-kuatnya!”Eki mengangguk. Jelas si Eki tidak terlalu gagah, tapi ukuran sedang untuk anak SMP. Suamiku yang akhirnya pegang peranan.“Sudahlah, Ndun. Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.“Maaf ya, bu,” ijinnya.Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Akhir-akhir ini, setelah anak-anak besar, kami berlangganan internet. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. “Aduuuhhh!” teriakku. Seperti biasa, aku teriak-teriak pada waktu kontol suamiku mengaduk-aduk isi memekku. Tapi suamiku memegang pundakku, yang kupikir mengijinkan kejadian ini. Sudah Bu. Tiba-tiba pikiran nakal menyelimuti. Aku lalu menjawab telepon suamiku lagi,“Ayo, mas, buka celananya..” Aku mengambil cd milikku yang ada di samping ranjang lalu kujejalkan ke mulut Eki.Eki tahu maksudku agar dia tidak bersuara.“Oke, Dik. Kemudian, ohhhhhhhh…Eki memuncratkan spermanya dalam pantatku!! Kami berpelukan lama dan saling berpandangan.
