Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya.Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Aku kok nggak tahu?” tanyaku.“Hehehe.. Bokeb Aku yang memaksanya melakukan itu. Entah apanya yang serasi.. Edan! Seperti membangkitkan macan tidur. Aku menjadi tenang dan damai. Aku merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah. Setelah triping gila-gilaan bersama teman-teman, aku pulang bersama Rangga. Aku tak bisa berpikir jernih! Ciumannya bergerak ke tengah dan berhenti di klitorisku. Rangsangan yang hebat melupakan segala janji yang pernah kubuat. Aku menjadi tenang dan damai. Aku menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya.Lama-lama ciuman Rangga semakin turun ke bawah. Ada setitik firasat bahwa itu adalah saat terakhir aku bersamanya. Aku memukulnya. Aku sekolah di sebuah SMU swasta terkenal di Surabaya.
