Sini kamu…”, panggil Mama Lastri dari ruang tengah.Sial, aku yang masih canggung memakai kembali celanaku meskipun tidak aku kancingkan. Bokep Indonesia entot terus Tante ya…. Namun dengan semangat membara, aku menjilati vagina itu, tak peduli kalau vagina itu sudah bekas pakai. Sepanjang perjalanan, Mama Lastri asyik menelpon seseorang dan suaranya terdengar begitu manja, aku menduga dia menelpon suaminya. Entah mengapa malam itu wajah Mama Lastri begitu riang, mungkin karena menunggu orang yang ditelponnya itu. Peristiwa itu membuat kepalaku langsung pening, birahiku yang memuncak seperti berkumpul di kepala. “Saya belum pernah Ma, memang Mama pernah?” tanyaku investigatif.“He3x… kuno sekali kamu…,” ejek Mama Lastri,”Sudah dua ****** yang pernah menjajal lubang itu dan semuanya langsung keenakan… he3x…”.Edan… ternyata memang benar, ibu mertuaku ternyata hypersex dan penggemar fantasi seks yang aneh-aneh.“Coba kamu ludahin anus Mama biar basah, terus kamu usap-usap… ayo…”, perintah Mama Lastri. Aku berjalan menuju ruang tengah dan mendapatkan ibu




















