Aku sebenarnya sedang merasakan kenikmatan yang sangat karena jepitan vagina Rahmi yang sangat dahsyat. Rahmi menurut saja, akhirnya dia langsung membuka kaosnya, aku tertegun melihat kemulusan dan putih kulitnya, benar2 mempesona. Bokeb Aahh.. “Kak, Rahmi dah ga terlalu sakit”.. Rahmi tersenyum melihat aku meraih kepuasan yang sangat.. Aku bangga dengan pencapaian ini, walau memang masih ada yang kurang, yaitu pasangan hidup.Berbeda dengan bisnis, soal cinta aku gak begitu mahir. mungkin Rahmi masih menganggapku orang asing sehingga tetap memakai jilbabnya. Akhirnya saat ini pun tiba, aku akan menjadi lelaki sejati yang mengambil kegadisan seorang perawan suci. Aku saja yang tergolong gak nakal pernah sekali2 nonton bokep dan masturbasi. Aahh.. Setelah itu tanganku mulai bergerak ke bahunya. Awalnya aku menolak, karena toh belum tentu suka dengan gadis itu. Sampai suatu hari aku ditelepon oleh orang tuaku, mereka menanyakan kabarku dan basa basi lainnya.




















