Cenit mengangguk pasti.“Kami lihat apa yang kalian lakukan, Rinay pun lihat kita tadi… kami bertiga bersahabat, resminya kamu memang milik aku… tapi.. Kemudian ia menengadah menampakkan lehernya yang putih mulus itu. Bokep Crot Pahanya mengempot menekan ke arah mukaku, sementara kemaluannya semakin merah dan penuh dengan lendir yang sangat licin.Aku pun semakin dalam menusuk-nusukkan lidahku ke liang senggamanya. Tampak dari buah dadanya yang menggelantung itu bergetar-getar menahan dentaman jantungnya yang meningkat dahsyat.Aku ingin masuk dari belakang dan kemaluan Liani sudah siap untuk kutusuk dari arah itu. Begitu pula aku… kalau lagi pingin, dia pasti kasih.Perlahan aku menyusuri tubuhnya ke bagian bawah. Gadis ini butuh dipuaskan. Sementara Rinay dan Cenit bergegas keluar kamar, meninggalkan kami berdua saja di sana.




















