Padahal aku juga tidak sungguh-sungguh marah padanya. Sesaat dia lupa kalau sekarang dia dalam keadaan terjajah. Bokep Family Kurasakan batang kemaluanku bersentuhan dengan perutnya.“Ayo dicoba lagi..”Kali ini dipegangnya kepala kemaluanku. Namun sepertinya dia memang sudah takluk.“Nin.. Kutarik kemaluanku dari liang kemaluannya. Dengan hanya menggunakan CD, kurebahkan tubuhku di sampingnya dengan posisi menyamping. Sesekali nafasnya kelihatan sesak. Kujilati lagi kemaluannya dengan lembut. Biar saja, pikirku dalam hati. Batang kemaluanku itu kuarahkan ke liang kemaluannya.“Jangann… kumohon tonh… jangan..” serunya tertatih sambil mencengkeram batang kemaluanku.“Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal jangan mengorbankan pusakaku.”“Oh ya? Dia tidak bereaksi.“Bye.. Dia menagis, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan air mata yang mulai mengalir deras ditingkahi isaknya yang sesenggukan. Lucu memang. Segera kuambil dan kulempar ke lantai. Tampak lelah. Segera kujilati lagi untuk kesekian kalinya. Kami berkenalan sejenak dan dia menawariku ikut makan. Ups… ternyata sekarang ada janji dengan Tante Stella.
