Aku berbalik. “Balik lagi, dong.”
Pantatku dipijat, lalu pahaku. Bokep Hot “Eh…bentar dong Mas,” elaknya ramah. “Ayo Mas, lihat-lihat ke belakang,” ajaknya lagi ketika Aku masih terpaku. Mungkin terlalu besar untuk ukuran tubuhnya yang tinggi dan langsing. “Yeeen, tamu,” teriaknya. Mulailah servis ketiga…Diciuminya perutku, terus turun ke pahaku, kanan dan kiri sampai ke dengkul. Yeni menduduki pantatku. Aku bergidik, gemetar karena nikmat. Kembali Aku harus “berjuang” untuk tidak meledak. Buah itu makin mengkilat, dan putingnya tegang! Rupanya jendela ini tempat mengintip ke ruangan besar di baliknya. Pelukan kuperkuat, tangan kiriku turun meremas pantatnya. Lagi-lagi Aku harus menyetopnya ketika kurasakan Aku hampir muncrat.Bagian keempat, dimulai. Aku tak mau ambil resiko bermain seks dengan perempuan sewaan begini tanpa pengaman. “Kamu dari mana Yen?”
“Cirebon, Mas.”
Selesai di pinggang dan punggungku, Yeni lalu melepas celdamku sambil bilang maaf.
