Jika hujan, tidak ada yang lebih indah selain melihat orang-orang berpayung, melompati genangan air hingga terciprat dan sesekali mengenai pakaian mereka, lalu tiba-tiba ada suara tawa di bawah payung-payung itu. Bokep Colmek Dia terpelanting. Aku tidak tahu tapi aku teramat jengkel dengan diriku sendiri. Malam semakin larut. Aku mematung di tempatku berdiri. Mereka kemudian pergi ke tempat yang dituju. Aku tidak mempermasalahkan orang-orang yang sering berjalan dengan lagak, atau orang yang kadang singgah mengencingiku, atau ketika aku jadi bahan lelucon karena sebuah mobil milik pejabat menabrakku. “Woi!” teriak salah satu anak dari gerombolan itu dengan kasar. Aku sudah terbiasa seperti ini. Dia benar-benat ulet. Itu cuma dugaanku. “Kamu tidak perlu melakukan itu.”
“Aku tidak ingin kamu sakit.”
“Aku sudah pakai jas hujan.”
“Itu tidak cukup.”
Lalu, sebuah mobil di seberang jalan membukakan pintu.
>