Agak risih juga dipandangi dengan begitu liar dan berhasrat oleh cowok-cowok itu, tapi aku sudah mulai keenakan. Di jalan, kami bertemu dengan Rio, Adi, dan Yudi yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang. Bokep Mama “Masuk aja kali, Stel, Lil.” Ajaknya cuek. Aku membalas ciu-man Feri sambil menikmati bibir Adi yang tengah mengulum payudaraku yang ternyata sudah terl-epas dari pelindungnya. Stella ikut meringankan beban Adi dan Yudi. Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Serbuuuuu!!” Serentak, delapan orang itu maju seolah mau mengejar kami, aku dan Stella langsung mundur sambil tertawa-tawa. Akh! “Belum, ini baru mau.” Jawabku sekenanya, karena masih malas bergerak. “Mau kemana, Yud?” sapa Stella. Tanpa menunggu jawaban, Agam memeluk pinggangku, aku kaget, namun sebelum protes, tangan Feri sudah menempel di pahaku yang terbungkus celana selutut, sementara pelukan Agam membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yang bidang. “Gue juga mau, dong!” Yudi dan Kiki menghampiri Stella




















