Kami telah sama-sama mencapai orgasme.“Ah…” lega.Kutarik kembali penisku nan perkasa. Bokepstw Sukanya sama Ersa ya?” ujar Maya merajuk. Matanya terpejam rapat seakan diantara hitam terbayang lidah-lidah kami yang saling bertarung, dan saling menggigit. “Mass… sakiit…” rintih Maya sambil memegangi vaginanya.Sekali lagi tak aku hiraukan rintihan itu. Dan ternyata CD pink yang dikenakan Maya telah basah.“Maya kencing di celana ya Mass?”
“Bukan sayang, ini bukan kencing. Tapi si Rere menolak mentah-mentah. Gimana nih, aku kok kayak-kayak nafsu sama ini bocah. Perlahan-lahan, dua centi lima centi masih sempit sekali.“Aduuuh Masss… sakiiit…” rintih Maya.Aku hentakkan batang penisku sekuat tenaga.“Jruub…”Langsung amblas seketika sampai ujungnya menyentuh dinding rahim Maya. Lalu masukkan lagi, keluar lagi begitu berkali-kali. Aku lagi jutek banget sama dia. Asyik… pasti deh dia mau. Nanti tak bantu ngerjain peer, tak kasih bonus pelajaran pacaran mau?”Gadis itu cuman senyum saja kemudian masuk rumah induk.




















