Lalu aku cepat-cepat berdiri sambil membalut tubuh tante dengan handuk yang jatuh tadi. Bokep Family Keesokan harinya saat aku hendak berangkat kerja, ketika didepan warung tante Anin, aku di panggil tante.“Rokoknya sudah habis ya.., ntar malem beli lagi ya..?” katanya penuh harap, padahal pembeli sedang banyak-banyaknya, namun mereka gak tahu apa maksud perkataan tante Anin. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Semua seakan terjadi karena waktu yang tepat dan mungkin karena keberuntungan yang berpihak kepadaku karena banyak yang mengejarnya namun tak ada satupun yang diterimanya. Sehingga setiap malam warungnya selalu dipenuhi oleh orang-orang tua yang betah memandangi tubuh seksi tante Anin itu. k0ntolmu sudah pengin kesarangnya.., wowww.., mas Rio.., k0ntol mas Rio kalau bangun dongak keatas ya..?”Aku hampir tidak dengar komentar tante Anin soal k0ntolku, kulihat pemandangan sedemikian menantang, mem3k dengan sedikit rambut lembut, dibasahi cairan harum asin demikian terlihat mengkilat, langsung kutancapkan k0ntolku dibibir mem3knya.“Aughh..” teriak tante“Kenapa tante..?” tanyaku




















