Matanya terus memperhatikan aku yang mulai keenakan.Kepalanya naik turun dengan perlahan saat mengulum batang kejantananku dan sesekali memainkan buah zakarku lalu lidahnya menjulur keluar dan dijilatnya mulai dari pangkal batang sampai ke ujung kepala penis dengan perlahan dan naik turun berkali-kali. Bokep Japan Kamu gak usah ngeles deh.” ujarnya geram.“Loh kok jadi kamu yang marah kan aku yang seharusnya marah sama kamu. Terus siapa coba yang mau baca cerita ini?! Apalagi sekarang malem jum’at” ujarku iseng menakutinya.PLETAK!!“Aduhh.. Sakit Nit.” Keluhku dengan ekspresi meringis kesakitan sambil mengusap kepalaku karena Nita menjitak kepalaku.“Biarin…” ujarnya ketus. Untung aku berguru sama guru Chintung, master of seribu alasan.“Terus kenapa itu mu kok bisa gede gitu?” tanyanya lagi.Kudekati dan kutatap wajahnya dengan mata yang sedikit kusipitkan dan bertanya “Oh… ituku gede ya?”PLETAK!!“Aduhh.. Mau si Mbok panggilin?”“Gak usah Mbok, makasih.”“Itu ibu, Mbak.”“Eh cantik…” ucap Bunda Bram.“Assalamualikum, Bunda.” ujarku memberi salam sambil menyalim tangan Bunda Bram.“Waalaikumsalam




















