Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. XNXX Bokep Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. “Eh, iya..”, sahutku agak tergagap. Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi.Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Reni yang sempit, aku langsung menghentakkan pinggulku ke depan sehingga batang penisku melesak ke dalam liang vagina Reni dengan seutuhnya, seketika itu juga Reni memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan. Beberapa kali Reni memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt.




















