Hari itu kebetulan Iding pergi ke kota untuk membeli pupuk dan bibit tanaman.Rupanya hujan keburu turun sementara mereka masih di tengah hamparan sawah desa yang sangat luas itu. Bokep Colmek Dan pelan-pelan tetapi pasti kontol di balik kolornya mulai menghangat dan bangun. Adakah macam kemauan suaminya itu juga melanda kemauan Pakde-nya di hari hujan yang dingin ini? Demikian pula bagi Surti. Keringat mereka bercucuran rancu dengan air hujan yang membasahi sebelumnya. Dengan setengah mati Pakde Marto berusaha menyembunyikan tonjolan kontolnya pada celana kolornya.Pakde Marto memperkirakan jarak dangau itu ke dusunnya kira-kira “se-udut”-an, sebuah perhitungan yang biasa dipakai orang desa mengenai jarak dekat atau jauh diukur dari sebatang rokok yang dinyalakan (dihisap). Toh rasa ke-imanan Pakde Marto masih berusaha bilang “jangan” walaupun tak bisa dipungkiri bahwa dalam hatinya dia mengharapkan sesuatu keajaiban, mungkin semacam sinyal, yang datang dari Surti.Demikian pula Surti yang merasakan beberapa kali payudaranya tersentuh, pada awalnya




















