Dengan lincah Diana telah duduk di sampingku. Bokep Cina Eh dia lebih galak.”“Dibalas lagi dong. Kurasakan lubang kemaluannya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit batang kemaluanku.“aahh…, gila…, Ini nikmat sekali…” Teriakku.Baru kurasakan sekali ini lubang kemaluan bisa seperti ini. “sshh…, sshh…”Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual. Politik? Jangan didiemin aja.”“Gimana caranya?” Tanyanya polos.“Kamu selingkuh juga.” Jawabku asal-asalan.“Bener?”“Iya. Dia telah semakin akrab denganku.“Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku.“Sudah.” Nadanya jadi lain, agak-agak sendu.“Tidak ikut tadi?”“Nggak.”“Kenapa?”“Lagi marahan aja.”“Wah.., gawat nih.”“Biarin aja.”“Kenapa emangnya?”“Dia ketangkap basah selingkuh dengan temanku, tapi tidak mengaku.”“Perang, dong?”“Aku marah! Rumah saya di dekat situ juga.”“Boleh saja.” Kataku, “Tapi katanya mau tetap di sini? Yang pacaran, ya pacaran. Selalu ingat Ipet, kalau aku sendirian.”“Ipet?”“Pacarku.”“Oh. Gak ada yang mau ngantarin nih.”Aku pun mengangguk. Tanpa sadar aku raih wajahnya, dengan sangat perlahan-lahan kudekatkan wajahku ke wajahnya, aku cium bibirnya, lalu aku tarik lagi wajahku agak menjauh.Aku rasakan hatiku tergetar,
>