Ia buka pintu lemari tersebut dan mencari sesuatu di laci yang ada di dalamnya.Tidak lama ia kembali menghampiri. Branya yang berwarna biru muda masih tertinggal di badannya, menutupi dua gundukan payudara indah yang siap kunikmati sesaat lagi.Aku pun menarik tubuh Sinta agar kembali berdiri. Bokep SMA Gak enak nanti diliat tetangga. Aduhhh, makasih ya masss…” Teriaknya sambil meraih dompet yang aku berikan.Ia pun segera membuka dan memeriksa isi dompetnya.“Di cek aja dulu, mbak. Mereka sudah seperti sepasang suami istri dulu, tinggal berdua di rumah yang besar. Rupanya ia mencari kondom.“Kalau mau, kamu harus pake ini. Lampu kuning yang temaram, menambah kenyamanan kamar tersebut.“Nih, tidur disini aja mas…” Ujar Sinta.Aku pun mengangguk, lalu meletakan tas ku di samping kasur tersebut. Aku juga gak ngerti kenapa bisa jatoh gituuu…”“Iya mbak sama-sama, lebih hati-hati aja…” Jawabku kikuk. Udah gede ini, macem-macemnya enak juga…” Jawab Sinta santai.Perkataan Sinta sejujurnya membuat pikiran kotorku
