meski hatinya berontak, tapi tubuhnya telah berkhianat, pinggulnya tanpa diminta bergerak menyambut hentakan batang yang menggedor dinding rahim. “Hhmmm.. Link Bokep Diam-diam bibirnya tersenyum saat Rivan mengikuti ke dapur. “Maafin mama, Pah,”Tengah malam, Reyna berdiri dibalik jendela, menatap gulita dengan gundah. Bukan.. Tidak ingin merasakan sensasi bagaimana sperma lelaki lain menghambur dirahim mu?”
Plaaak..Reyna kembali menampar wajah Rivan untuk yang kesekian kalinya, tapi kali ini jauh lebih keras. Kesadaran Reyna mengambil alih seketika, dirinya semakin shock melihat nama yang tertera dilayar HP, ‘Mas Anggara’.“Hallo mas, halloo,,” sambut Reyna diantara usahanya mengkondisikan jantung yang berdegup kencang.“Mas sedang dimana, kenapa belum pulang?” ucap Reyna kalut dengan rasa takut dan bersalah yang begitu besar, seolah suaminya kini berdiri tepat didepannya.“Mas masih dirumah sakit, mungkin tidak bisa pulang malam ini,” jawab suara besar diujung telpon.“Iya.. Meski kau tidak menyadari aku bisa merasakan bibit rasa suka dihatimu akan lelaki itu, Rey…” hati kecil Reyna




















