Saking asyiknya memandang bayanganku di cermin besar itu hingga tidak terdengar bunyi langkah Prima memasuki kamarku. “Boleh cium bibir Bunda?” tanyanya dengan suara tergetar. Bokep Jilbab/Hijab Bukankah cowok 18 tahunan itu telah kuanggap anak sendiri ? “Ooooh…Bunda…Bundaaa….oooh….. Tetapi sejak saat itulah sikap Prima jadi lain dari biasanya. Maka ketika Yadi memperkenalkan perceraian dengan cara baik-baik, lalu menyiapkan calon suami yang dianggap baik olehnya, aku pun langsung setuju saja. Sebelum menikah dengan Kang Eman, yang usianya telah 45 tahun lebih itu, satu-satunya kesangsianku merupakan persoalan seksual. “Ada sesuatu yang sangat rahasia dan hanya kamu yang boleh tau.”
“Iya Bun.”
“Pintu kamar bunda takkan dikunci. Dan Prima tampak serius. Doain biar bisa lolos ke grand final yaaa….!”
“Iya, iya…bunda doain…,” sahutku sambil tersenyum,
“Terus kalau jadi juara, hadiahnya apa ?”
“Nggak tau.




















