Hujan grimis masih membasahi jalan raya, cuacapun semakin dingin, pengunjung café sudah kosong, tinggal kami berdua dan dua orang pelayan café, saat itu jam 1.30 Wibb. sementara di dalam café pengunjung sepi ” inilah yang terlintas dalam benak penulis.Akhirnya penulis mencoba memberanikan diri menyapa gadis yang memakai baju warna putih tembus pandang. Bokep Mama Aku termenung sejenak memikirkan cara apa lagi kubuat untuk mengajak Tutik ceritakan kisahnya.Dengan ide yang cemermalang terlintas di benakku untuk merayu dengan posisi yang sama. Pukul 9.30 wibb sudah kumpul semuanya, langsung menaiki mobil bersama-sama kepemandian.Sesampainya di sana masing-masing pasangan berpencar menyewa gubuk yang ada dipinggir pantai. Tapi itu semua tidak pernah dia masukkan dalam hati hanya dianggapnya sebatas kuping saja. Tangannya yang mulus, lembutnya belain penuh dengan rasa sayang. Kebetulan siap makan hujan grimis pun tiba, kami sangat khawatir kalau pantai ini akan meluap nantinya.Tapi kekawatiran ini hilang begitu saja sesaat aku berdua




















