Maklumlah, kami berdua tdk sempat mandi sejak pagi hari tadi. Bokep Montok Saya elus-elus dengan halus selangkangannya, terasa lembab.“Eh.eh..eh.enak pak”…Saya masukkan tangan saya kedalam roknya, teraba CD-nya, basah nian, kakinyapun tdk lagi sejajar seperti tadi, sekarang kakinya mementang lebar-lebar memberi kesempatan tangan saya untuk mengeksplorasi selangkangannya lebih lanjut.Saya tarik tepi CDnya, teraba vulvanya yg sudah basah, saya gosok pelan-pelan bibir dalam vaginanya. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yg lebat,“Pantas, alisnyapun lebat” pikir saya.Kini saya langsung mengarahkan mulut saya ke vaginanya, karena lebatnya “hutan” kewanitaannya, saya terpaksa menggunakan kedua tangan saya untuk menyibak “hutan”nya. Gantian sekarang malah Rini yg mengelus-ngelus dan memilin-milin payudaranya sendiri.Vaginanya berbau khas yg agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. Karena saya mencoba menelusuri bagian kiri dan kanan jantung, tentu saja saya harus berulang-ulang menggeser prop USG, sambil mengatakan padanya apa yg saya baca dari layar monitor.Tak pernah sekejappun Rini membuka kedua matanya, sambil




















