Tak lama kemudian dia menyapaku.“maaf ya, gue tadi main dulu, abis tanggung sih”.“mm,, maaf nih, mbah, dukun apa bukan?”.“ya dukunlah, emang lo kira apa?”.“abisnya gak meyakinkan sih”.“emang menurut lo dukun tuh kayak gimana?”.“yah biasanya kan, dukun itu serem, catnya gelap, dekorasinya tengkorak, pokoknya yang kayak gitu deh”.“aah, itu mah dukun kuno”.“oh, jadi mbah dukun gaul ya?”.“yah, bisa dibilang begitu”.“terus kenapa catnya pink ‘n banyak teddy bear?”.“oh, gue emang agak feminim”.“ini dukun beneran apa bukan sih?”, tanyaku dalam hati.“udah, jangan ngebahas itu, lo punya masalah diikuti hantu terus kan?”.“hah?! Setelah kupikir-pikir Mbok Tari ada benarnya juga sehingga aku menjadi tenang. Sex Bokep saya jadi bingung”.“mending lo buka baju dulu deh”. Esok harinya, setelah bangun tidur, sambil bermalas-malasan aku menyalakan televisi dan kebetulan chanelnya tentang berita. Mereka mulai memompa penisnya keluar masuk di tempat mereka masing-masing. Karena aku belum minum ramuan anti capek Mbah Centeng, aku merasa tenagaku sudah terkuras




















