“Nggak pa-pa nih? Sesekali dia menyentuh kemaluannya. Bokep Ojol Aku dan Aryo mengantarnya hingga ke Stasiun Tugu. Reza sedang duduk-duduk sambil membaca majalah. Sekembalinya aku dari kamar mandi, aku terkejut ketika kudapati Aryo ada di dalam kamarku yang tadi lupa kukunci karena aku terburu-buru ke kamar mandi.“Eh, Mas Deni, kok filmnya begini sih? “Matamu!” umpatku pelan. jam berapa dia nelpon?”
“Tadi pas Mas Deni kuliah, pesennya gini, VCD-nya udah dateng sekarang di tempat si DJ”, kata Aryo. “Soalnya saya juga mau”, kataku tanpa rasa dosa, lalu kami bertiga tertawa keras-keras. Siang itu udara panas sekali. Sepertinya dia menikmati filmnya, pikirku. Tar habis ini saya mau ke tempat DJ”, kataku. Kukulum dan kuhisap kuat-kuat kemaluannya. “Nyari DJ ya?” tanya kakaknya. Kamu nggak keburu ngerjakan PR kan?” tanyaku. “Mas Den, Mama tadi siang ngomong apa aja tentang Aryo?”
Aku tersenyum, “Lho memangnya kenapa?”, aku balik bertanya.
