Hihihi… Jawab Vera dengan tawa kecilnya yang manis. Bokeb Wajahnya memerah merona, keringat terlihat jelas semakin banyak di sekitar dahi dan pipinya. Terdengar desahan nafas Vera yang memberat saat aku menarik tubuhnya agar semakin dekat dengan tubuh aku. Begini doang nih? Tanya Vera sambil cemberut melihat layar komputer aku yang masih menyala. Tanpa diberi perintah, Vera kembali mencium leher aku. Sebentar ya…Tiba-tiba terasa sesuatu begitu lembut dan hangat menempel di bibir aku. Ngomong-ngomong, aku ulang tahun, kadonya mana?Oh iya, duh, Tampak muka Vera bingung. Dengan pelan, aku masukan penis aku sedikit demi sedikit. Daripada bengong sendiri, aku main game aja sampai pagi. Kata Vera sambil menyodorkan kue. Terdengar nafasnya yang terengah-engah. Tadinya aku mau kasih kamu kado, sepatu, tapi aku pesan online dari minggu lalu, sampai hari ini gak sampe juga sepatunya.
