Adalah Pak Damar, orang yang paling berperan di perusahaan itu, karena beliaulah yang menjadi pemegang modal dari segala sesuatunya.Beliau seorang Sarjana Ekonomi. Ahh!! Bokep Hot Laras terlihat sangat antusias. Perubahan posisinya bukan tanpa alasan. Aku yakin Laras mempersiapkan hal ini dengan makan permen wangi sebelumnya. Kini bibir kami kembali beradu. Akupun menyetubuhinya lagi dengan posisi dari belakang. Kubimbing Laras untuk berjongkok. Lagi ngapain?” tanyaku singkat.“Lagi nungguin Mas Iyan. Sementara aku pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian.Begitu masuk kamar, kamarku sudah kembali bersih dan rapi oleh tangan Laras. Eh ngomong-ngomong, sorry lho kamarku berantakan”
“Ah cowok mah, biasa,” sahut Laras dengan sedikit logat sunda. Mereka semua sangat respek terhadapku. Hisap terus, Mas”
“Augh, augh.. Nggak selera”
Dengan penuh kelembutan Laras meraba dahiku. Leher, perut, telinga, dan dadaku menjadi sasaran bibir Laras. Bibir kamipun beradu. Laras terlihat sangat antusias. Mereka memang tim yang kuat dan bermotivasi tinggi.
