Tapi cumbuan yang kuterima makin bertubi tubi. Bokep Indo Aku tak bergerak sama sekali dari posisi tubuhku terakhir saat pak Edy menarik lepas penisnya tadi. “Saya juga pak”, Jenny ikut memberikan alasan. Kini lidahnya sudah melesak memenuhi liang vaginaku, dan lidah itu bergerak seakan mengorek dinding liang vaginaku. “Jen, hati hati dong… kamu kan bisa kelihatan oleh mereka yang di dalam? Melihat aku orgasme, bukannya berhenti, pemerkosaku ini makin bersemangat mengaduk liang vaginaku. Entah apa bedanya dengan ronde pertama tadi, kali ini baru beberapa menit, Pandu mulai mengerang, dan penisnya kurasakan berkedut hebat di dalam liang vaginaku.“Oh.. Tubuhku rasanya bergetar.“Udah dong Jen…”, keluhku ketika Jenny dengan nakal melesakkan tissue itu sedikit ke dalam liang vaginaku. Aku memejamkan mata, rasanya terhina sekali mendengar pujian yang sebenarnya amat melecehkanku ini.Dan beberapa saat kemudian, ronde kedua pemerkosaan terhadap diriku dimulai.
